Rabu, 20 Juli 2011

MENGENAL JIN

Jin adalah salah satu makluk ghaib yang Allah ciptakan dari nyala api sebelum penciptaan manusia
والجآن خلقناه من قبل من نار السموم
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." ( Al-Hijr : 27 )
Tujuan penciptaan jin sama dengan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah swt.
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" ( Adz-Dzariyat : 56 )
Syariat yang berlaku untuk bangsa jin sama dengan syariat yang berlaku untuk manusia karena rosul yang diutus kepada mereka satu yaitu Rosulullah Muhammad SAW.
بُعِثْتُ إِلَى اْلأَحْمَرِ وَاْللأَسْوَدِ
“Aku diutus kepada yang merah ( jin ) dan yang hitam ( manusia )” (H.R. Bukhari dan Muslim )
Sikap jin terhadap Islam sama dengan manusia, ada yang beriman, ada yang kafir dan ada yang munafik. Di akhirat kelak jin bisa menjadi penghuni surga maupun neraka sebagaimana manusia sesuai dengan amalnya.
Jin memiliki kemampuan melihat manusia tetapi manusia tidak bisa melihat jin karena jin adalah makhluk ghaib
إنه يراكم هو وقبيله من حيث لا ترونهم
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka” ( Al-A’raf : 27 )
وما كان الله ليطلعكم على الغيب ولكن الله يجتبي من رسله من يشاء
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya” ( Ali Imran : 179 )
عالم الغيب فلا يظهر على غيبه أحدا, إلا من ارتضى من رسول
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya,( Al-Jin : 26-27 )
Kemampuan melihat hal-hal yang ghaib termasuk jin hanya Allah berikan kepada para rosul yang Allah kehendaki saja, sedangkan manusia biasa tidak bisa melihat jin, kecuali orang-orang yang dirasuki jin baik yang disengaja seperti para dukun ataupun tidak disengaja seperti anak kecil.
Jin memiliki kemampuan menjelma menjadi manusia maupun binatang apa saja terutama ular ( Shahih Bukhari no. 2311 dan Shahih Muslim no. 2236 )
Jin memiliki kemampuan mengganggu manusia dengan berbagai macam gangguan, diantaranya :
1. Menyakiti fisik, menghabiskan harta dan merusak hubungan keluarga sebagaimana yang dialami Nabi Ayub as.
واذكر عبدنا أيوب إذ نادى ربه أني مسني الشيطان بنصب وعذاب
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya; "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan". ( Shad : 41 )
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan gangguan syaitan yang dialami Nabi Ayub adalah penyakit fisik yang menghabiskan daging beliau, harta beliau bahkan keluarga beliau.
2. Gangguan psikis, depresi atau gila.
Imam Ahmad, Abu Dawud dan Imam Thobroni meriwayatkan dari Ummu Abas bahwa kakeknya pernah menghadap Rosulullah saw dengan membawa anaknya yang gila untuk diobati kemudian Rosulullah mengambil baju dan memukul punggung anak itu sambil mengucapkan:
أُخْرُجْ عَدُوَ اللهِ
( Keluarlah musuh Allah ) kemudian beliau mendudukkan anak itu di hadapan beliau dan mendo’akannya dengan menggunakan air lalu beliau usapkan air tersebut di wajahnya sambil mendo’akan kesembuhanya.
3. Gangguan syaraf yang menyebabkan epilepsi atau ayan seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Al-Hakim dan Ibnu Abu Syaibah bahwa ada seorang wanita datang kepada Rosulullah saw dengan membawa putranya yang sakit ayan, kemudian beliau membuka mulut anak itu dan meniupnya 3x kemudian berkata:
أُخْرُجْ عَدُوَ اللهِ ، أَنَا رَسُوْلُ اللهِ
( Keluarlah musuh Allah, aku adalah utusan Allah) setelah itu sembuh, kemudian wanita itu memberikan hadiah berupa 3 ekor kambing, tapi Rosulullah hanya mengambil 1 ekor saja.
4. Mencuri barang ( Shahih Bukhari no. 2311, kisah jin yang menjelma manusia dan mencuri zakat fithrah yang dijaga oleh Abu Hurairah ra ).
5. Merusak hubungan persaudaraan seperti yang dialami Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya.
من بعد أن نزغ الشيطان بيني وبين إخوتي
“Setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku” ( Yusuf : 100 )
6. Mudah lupa
فأنساه الشيطان ذكر ربه
“Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya.” ( Yusuf : 42 )
7. Menambah kekuatan manusia yang diganggu seperti yang dialami Nabi Musa as. ketika memukul salah satu orang yang sedang berkelahi dengan sekali pukulan langsung mati, kemudia dia berkata :
هذا من عمل الشيطان إنه عدو مضل مبين
"Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).( Al-Qashash : 15 )
Jin dan manusia bisa saling bekerjasama dan saling memberikan manfaat, bahkan kerja sama antara jin dan manusia bisa mendatangkan satu kejadian yang ajaib atau tidak masuk akal seperti manusia bisa terbang, kebal bacok, memukul jarak jauh, keluar paku dari tubuh seseorang, memindahkan penyakit dari manusia ke binatang, penyakit disedot dengan telor, dan lain-lain.
Bentuk kerja sama antara jin dan manusia untuk mendatangkan satu kejadian yang ajaib atau tidak masuk akal disebut sihir. Secara kasat mata sihir hampir sama dengan mu’jizat atau karomah. Hanya saja mu’jizat adalah keajaiban yang datangnya dari Allah dan hanya diberikan kepada para Rosul, sedangkan karomah adalah keajaiban yang datangnya dari Allah dan diberikan kepada orang-orang yang beriman, adapun sihir adalah keajaiban yang datangnya dari kerja sama antara jin dan manusia.
Mu’jizat dan karomah tidak bisa dipelajari, tidak bisa dilakukan kapan saja, dan tidak bisa diulang-ulang, sedangkan sihir bisa dipelajari, bisa dilakukan sesuai kemauan tukang sihirnya, dan dapat dilakukan berulang-ulang.
Kerja sama antara jin dan manusia atau yang disebut sihir hukumnya haram, baik sihir untuk mencelakakan orang lain, sihir untuk membantu orang lain maupun sihir untuk melindungi diri.
Sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
إِجْتَنِبُوا الْمُوْبِقَاتِ : الشِرْكَ بِاللهِ و السِحْرَ
“Jauhilah maksiat yaitu menyekutukan Allah dan sihir” (Shahih Bukhari no. 5764 )
Dan juga firman Allah berikut :
وأنه كان رجال من الإنس يعوذون برجال من الجن فزادوهم رهقا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. ( Al-Jin : 6 )
ويوم يحشرهم جميعا يا معشر الجن قد استكثرتم من الإنس وقال أوليآؤهم من الإنس ربنا استمتع بعضنا ببعض وبلغنا أجلنا الذي أجلت لنا قال النار مثواكم خالدين فيها إلا ما شاء الله إن ربك حكيم عليم
“Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. ( Al-An’am : 128 )